AC Milan Melempem Banget di Laga Tandang Fase Gugur Liga Champions

February 13, 2025

AC Milan, salah satu klub terbesar di Eropa, tampaknya menghadapi kesulitan besar saat berlaga di luar kandang di fase gugur Liga Champions. Meski memiliki sejarah gemilang di kompetisi ini, performa tim di laga tandang pada beberapa musim terakhir menunjukkan bahwa Milan belum bisa kembali ke puncak kejayaan mereka di kancah Eropa.

Perjalanan AC Milan di Liga Champions

Setelah beberapa musim absen dari kompetisi Liga Champions, AC Milan akhirnya berhasil kembali ke babak utama pada musim 2023/2024. Meski dapat tampil solid di fase grup, dengan perolehan poin yang cukup untuk lolos ke babak 16 besar, banyak pengamat yang mencatat bahwa permainan Milan di laga tandang masih belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Dalam sejarah Liga Champions, Milan dikenal dengan reputasinya sebagai tim yang sulit dikalahkan di kandang lawan. Stadion San Siro, rumah bagi Rossoneri, menjadi tempat yang menakutkan bagi banyak tim. Namun, performa mereka di luar Italia tidak sekuat itu. Pada beberapa laga tandang di babak gugur, AC Milan menunjukkan penurunan signifikan dalam permainan mereka.

Laga Tandang yang Membingungkan

Pada fase gugur musim ini, Milan bertandang ke beberapa stadion besar, namun performa mereka seringkali mengecewakan. Dalam dua laga tandang terakhir, AC Milan gagal meraih kemenangan dan bahkan sering kali kalah dengan skor yang cukup telak. Hal ini sangat kontras dengan performa mereka di kandang, yang jauh lebih solid dan terorganisir.

Misalnya, pada pertandingan melawan klub-klub elit seperti Bayern Munich dan Real Madrid di babak grup, Milan sempat dipermalukan dengan skor besar. Meskipun Milan mampu memberikan perlawanan di beberapa laga, kegagalan mereka dalam mengeksekusi peluang di babak kedua dan kesalahan individual sering kali menjadi faktor utama yang menghambat mereka.

Faktor-faktor Penyebab Kelempemannya

  1. Keseimbangan Tim yang Tidak Optimal
    AC Milan sering kali kesulitan dalam menjaga keseimbangan antara lini pertahanan dan serangan, terutama saat bermain di luar kandang. Lini pertahanan yang rapuh sering kali terbukti menjadi beban tim. Hal ini terlihat jelas dalam beberapa pertandingan, di mana lini belakang Milan tidak mampu menahan gempuran lawan, sementara serangan mereka tidak cukup tajam untuk mencetak gol.

  2. Kurangnya Pengalaman Internasional di Tim
    Beberapa pemain muda di skuad AC Milan memang memiliki potensi besar, tetapi kurangnya pengalaman di level Eropa sering kali berpengaruh. Momen-momen krusial di babak-babak akhir turnamen sering kali dimenangkan oleh tim yang lebih berpengalaman, dan ini menjadi kelemahan Milan yang harus segera diperbaiki.

  3. Taktik yang Tidak Efektif di Laga Tandang
    Pelatih Stefano Pioli mencoba berbagai strategi di pertandingan tandang, namun taktik yang diterapkan sering kali tidak berjalan sesuai harapan. Milan terlihat kesulitan menghadapi tim-tim yang bermain dengan tempo tinggi dan dominan di lapangan. Selain itu, perubahan taktik yang terlalu cepat dan tidak konsisten sering mengganggu ritme permainan tim.

  4. Kehilangan Pemain Kunci
    Cedera pemain kunci seperti Theo Hernández dan Rafael Leão juga berpengaruh besar pada penampilan Milan. Ketidakhadiran mereka di beberapa laga tandang menyebabkan tim kehilangan kreativitas dan kekuatan di lini serang maupun pertahanan. Kehilangan pemain-pemain bintang di saat-saat genting selalu menjadi masalah besar dalam kompetisi sebesar Liga Champions.

Apa yang Harus Diperbaiki?

Untuk kembali bersaing di Liga Champions, Milan harus segera memperbaiki performa tandang mereka. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:

  • Konsistensi dalam Taktik: Pioli perlu menemukan pendekatan yang lebih efektif untuk laga tandang, dengan menyesuaikan formasi dan strategi dengan kekuatan lawan.
  • Meningkatkan Kekuatan Lini Belakang: Milan harus memperkuat pertahanan mereka, karena tim lawan di Eropa sangat cermat dalam memanfaatkan kelemahan tim. Kerja sama antar bek dan kiper harus lebih solid.
  • Mengoptimalkan Pemain Muda: Pemain muda seperti Charles De Ketelaere dan Yunus Musah harus diberikan kesempatan untuk berkembang di pertandingan internasional dan belajar dari pengalaman pemain-pemain senior.
  • Mengurangi Ketergantungan pada Pemain Kunci: Meskipun pemain bintang sangat penting, Milan perlu membangun kedalaman tim agar mereka tidak terlalu bergantung pada individu tertentu.

AC Milan harus segera mengatasi masalah-masalah yang ada jika mereka ingin kembali ke jalur juara Liga Champions. Laga tandang yang buruk ini harus dijadikan pembelajaran penting untuk musim-musim mendatang. Dengan perbaikan taktik, penguatan skuad, dan peningkatan pengalaman internasional, Milan bisa kembali menjadi tim yang tangguh di kancah Eropa dan menandakan kembalinya kejayaan mereka di Liga Champions.

https://gadis-desa.com/

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

togel online

4D TOTO

TOTO 4D

Slot 4D

slot 4D

SHIOWLA

Toto 4D

Shiowla

Slot 4D

slot 4d

shiowla

slot4d

Slot4D

Shiowla

https://www.tanyapepsodent.id/

https://innovareacademics.in/list/

togel viral

https://jaibdd.com/

For4D

For4D

For4D

Toto 4D

Slot777

Toto 4D

https://nexusacademic.com/

https://www.medansport.id

https://ruhm.bdtopten.com

https://jswep.bdtopten.com

https://highlander.bdtopten.com

https://confrencea.one/